Saturday, December 26, 2015 0 comments

Review : Memanjakan Mata di Pantai Kukup, Gunung Kidul, YK

Aku suka sekali sama pantai. Well it has a lot more than making my skin tan, truly. :D
Aku suka deburan ombaknya, angin panasnya yang menerpa, air asinnya yang membuat kulit keriput, semuanya! Dan nggak harus sesorean untuk pergi kesana, karena bagi banyak orang sore di pantai itu membuat suasana romantis, ah itu mah basi! Main ke pantai itu lebih asik pas siang bolong.



Kita bisa menikmati angin yang membuat semilir wajah kita, trus beli minuman macam es degan di pinggiran pantai dibawah pepohonan, pastinya ditambah makan bakso. Udah itu pokoknya paling top :D

Thursday, June 18, 2015 1 comments

Etika & Profesionalisme TSI Tugas 3

Lupita Ayu Laksmi / 1A113810 / 4KA28

1. Apa yang dimaksud dengan IT Forensik dan apa kegunaan dari IT Forensik tersebut?
Jawaban :

IT Forensik adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti pelanggaran keamanan sistem informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan (misalnya metode sebab-akibat).
Tujuan IT forensik :
1. Untuk membantu memulihkan, menganalisa, dan mempresentasikan materi/entitas berbasis digital atau elektronik sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan sebagai alat buti yang sah di pengadilan
2. Untuk mendukung proses identifikasi alat bukti dalam waktu yang relatif cepat, agar dapat diperhitungkan perkiraan potensi dampak yang ditimbulkan akibat perilaku jahat yang dilakukan oleh kriminal terhadap korbannya, sekaligus mengungkapkan alasan dan motivitasi tindakan tersebut sambil mencari pihak-pihak terkait yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan perbuatan tidak menyenangkan dimaksud.

Tuesday, April 21, 2015 0 comments

Etika & Profesionalisme TSI Tugas 2

Lupita Ayu Laksmi / 1A113810 / 4KA28

1. Jelaskan apa yang menjadi alasan penyalahgunaan fasilitas teknologi sistem informasi sehingga ada orang atau pihak lain menjadi terganggu!
Jawaban
Alasan penyalahgunaan penggunaan TSI bisa terjadi dikarenakan ada begitu banyak akses yang terbuka dengan bebas tanpa ada batasan jelas. Hal ini mengakibatkan informasi menjadi mudah didapatkan oleh semua pihak termasuk bagi mereka yang ingin menggunakannya dengan tujuan yang tidak baik. Data digital yang begitu banyak dan mudah diakses ini menjadi jalan bagi pihak asing untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan.

Wednesday, April 8, 2015 0 comments

Anime : Lirik Lagu Pembuka Kamisama Hajimemashita Season 1


 
Dinyanyikan oleh : Hanae (ハナエ)

Japanese (Kanji/S-JIS) Lyrics 歌詞


女の子はじめました
ため息はヴィオロンの調べに似て
赤い実はじけちゃった
まだ あなたを知らない

「こんなことはじめて」って
まなざしは悪の華 咲き乱れて
森へと続くバス・ストップ
でも あなたはつれない

絡めた肌に脈打つ
恋のシルエット
軽い魔法
うそつきな唇 そう 重ねてるだけの
Saturday, April 4, 2015 5 comments

Anime Ghibli dari Masa ke Masa




Saking sedihnya sama perkartunan Indonesia, maksud hatiku nggak tersampaikan di artikel kemaren. Sampai malahan akhirnya judulnya berubah jadi ‘Mengenang Masa Lalu’. Tapi ya sudahlah yang terjadi biarlah terjadi. Karena waktu luang lagi lah, aku bisa kembali menikmati anime.

Anime yang pertama aku punya softcopynya di laptop (lupa siapa yang ngasih) adalah Itazura na Kiss. Mulai dari sana sih kesukaanku sama anime tumbuh. Selain mungkin ceritanya lucu dan permbawaan ceritanya santai dan begitu menghibur. Yang udah nonton tau lah ya gimana dalemnya epik cerita dari anime 25 episode itu. Ga usah di bahas sekarang.

Dan ternyata nih, anime jenis itu juga udah jarang lagi diproduksi di Jepang. Entah mungkin peminatnya sedikit atau karena cerita soal begituan udah terlalu mainstream, karena itu juga aku mau rekomendasi dikit buat orang-orang yang belum kenal anime dan tertarik untuk mengenalnya lebih jauh. Dijamin, kalo udah nonton sekali, langsung pengen nonton terus.

Masalahnya, kalo salah pilih anime, berabe juga lho. Kaya kasus kemaren download kartun dengan jenis ‘romansa’ eh ternyata romansanya tentang cowok sama cowok alias jeruk makan jeruk alias... yah tau sendiri lah aliasnya.

Belakangan ini lagi ngumpulin filmnya Ghibli. Nggak susah karena streaming atau download online sekarang udah banyak. Nggak ada pilihan lain karena nyari DVD originalnya selain sulit juga pasti mahal buat pengangguran atau bahasa kerennya di Jepang NEET* kaya aku. Jadi satu-satunya pilihan mau nggak mau ya siapin kuota banyak dan download deh itu anime di server mana yang tersedia.

Untungnya, kuota yang habis dan anime yang habis didonlod sepadan. Malah lebih dari ekspektasi kadang. Jadi nggak pernah nyesel abis ratusan ribu per bulan buat ngisi kuota internet. Nah buat yang belom tau Ghibli, cari aja penjelasannya di wikipedia. Di sana udah lengkap, nggak usah dibeber di sini ntar makin panjang postingan.

Singkatnya, aku jatuh cinta sama Ghibli mulai dari satu anime pertama yang dari dulu penasaran karena di imdb ratingnya bagus yaitu The Wind Rises. Lalu ketemu anime lain yang diproduksi oleh Ghibli ini. Oke, aku urut berdasarkan yang pertama aku tonton ya, bukan dari tahun produksi.

34 comments

Review : Mengenang Kamisama Hajimemashita Musim Pertama dan Cerita Setelahnya



Setelah melalui beberapa tahun tanpa tontonan ala-ala Jepang, baru sadar ternyata selama ini aku melawatkan banyak tontonan bagus yang sayang kalo nggak dilihat dan dibagi-bagikan ke banyak orang.

Seperti yang aku percaya, tontonan Jepang yang mendidik lebih banyak asal kita pinter milihnya. Salah satu contoh anime yang baru selesai tayang di Jepang minggu lalu berjudul Kamisama Hajimemashita Season 2. Kalo di Indonesianya, manganya diberi judul Ciuman Dewa yang diambil dari nama lainnya yaitu Kamisama Kiss. Rada sedih ya sama judulnya. Mungkin yang nggak tau juga nggak bakal beli atau baca manga ini karena judulnya rada nyeleneh dan nggak menarik.

Tapi ternyata, manga yang udah lebih dari 5 tahun terus update di negeri asalnya itu sangat populer dan selalu ditunggu-tunggu. Karena aku pribadi baru tahu soal animenya setelah jilid ke 2nya ini, jadi agak telat-lah niatan untuk ngumpulin manganya mulai dari volume 1. Akhirnya aku dapet beli juga loncat-loncat nomornya nggak berurutan.

Anime musim pertamanya berisi 13 episode yang digarap apik dengan lagu dan ciamik dan humor yang menghibur. Memutuskan untuk menonton musim pertama ini juga karena musim kedua udah mulai tayang di sana. Setelah perjuangan mendownload dengan kuota yang nggak sedikit, ke 13 episode berhasil dikumpulkan.
Musim Pertama
  Ceritanya dimulai dari perjalanan hidup Nanami Momozono yang kehilangan rumah dan ayahnya karena lilitan hutang. Dia bertemu dengan dewa yang menjaga kuil bernama Mikage (kuilnya juga disebut kuil Mikage sesuai pemilik sebenarnya). Karena suatu hal, Mikage pergi dari kuil itu dan meninggalkan pelayannya yang bernama Tomoe. Kemudian dia menitipkan kuil beserta isinya kepada Nanami karena dia tidak punya tempat untuk dituju.

Sunday, March 29, 2015 0 comments

Mengenang Anime di Pertelevisian




Belakangan ini karena nganggur nunggu masuk kerja lumayan lama, banyak waktu yang bisa dipergunakan untuk santai-santai sebelum tempur.

Amunisi kali ini soal hobi nonton anime yang dari kecil sudah jadi tradisi setiap hari Minggu nongkrong di depan tv dari sehabis Subuh. Saking lamanya waktu berlalu sejak kecil, aku sendiri lupa apa persisnya kartun yang aku tonton pertama kali. Pokoknya yang aku tahu hobi itu masih terus terbawa sampe sekarang. Termasuk baca manga (komik Jepang) dan gambar karakter.


Saturday, March 28, 2015 0 comments

Fragment 1 : A Rainbow After The Rain (Sequel)


   




Hari ini Revi membawa bekal spesialnya untuk Hero. Sejak kepergian Papa tempo waktu, Revi akhirnya mendapatkan kekuatannya kembali untuk masuk ke sekolah. Walau pun pada akhirnya dia harus banyak mengejar ketinggalannya dengan meminjam cacatan, Revi melakukan semuanya dengan sungguh-sungguh.
2 minggu lagi ujian akhir semester dilaksanakan. Dan lagi tugasnya di klub semenjak absen juga belum disentuh. Harus ekstra kerja keras karena Hero juga sedang sama sibuknya latihan untuk pertandingan liga basket tingkat nasional 2 bulan lagi.
“Kamu yakin masih mau ke klub? Bukannya Pak Setya bilang nggak perlu dipaksakan dulu kalau kamu belum bener-bener fit Rev?” tanya Dhika sanksi. Dia mengkhawatirkan Revi yang sepertinya terlalu memaksakan dirinya.
Revi menggeleng. Menangkis semua kecemasan Dhika dengan sebuah senyuman. “Aku nggak sakit kan kak, cuman agak syok aja kemaren-kemaren. Kejadiannya rasanya begitu cepat dan nggak sekalipun terbersit di pikiranku. Makanya aku agak down.” Revi membereskan semua catatan di meja. Melihat jam di tangannya, sudah jam 3.
“Tapi karena ada Hero, kak Dhika, juga teman-teman yang lain yang selalu support aku, rasanya nggak pantes kalo aku harus terus menerus berduka.”
Dhika mengelus kepala Revi. Dia jadi agak tenang.
“Hero cowok yang hebat ya. Bahkan dia...” Dhika tiba-tiba menghentikan perkataannya.
“Dia...?” Revi menuntut lanjutan.
“Ummm... maksud kakak dia rela melakukan semuanya buat kamu. Dia perhatian sama kamu.” Mendadak Dhika gugup.
Revi tersenyum senang.
“Ya. Aku harus banyak-banyak berterimakasih sama dia kan kak. Dia udah mau terus ada di samping aku waktu aku lagi down begini.
“Sebenarnya, kalian itu udah jadian belum sih?” tanya Dhika tiba-tiba ingin tahu.
Revi yang ditanyai begitu mendadak geragapan. “Eh, ja-ja-jadian kak?”
Dhika mengerutkan keningnya heran.
“Emangnya kakak salah tanya ya? Bukannya pertanyaan kakak wajar? Kalian kan deket, Hero juga perhatian sama kamu...”
“Tapi kak!” potong Revi tiba-tiba.
Dhika menatap Revi bingung.
“Tapi Hero punya seseorang yang dia sayang kok. Sampai sekarang dia masih sayang sama orang itu. Orang yang ada di masa lalunya dia.” Mendadak suara Revi berubah menjadi sedih. Dia menenggelamkan pikirannya entah kemana. Pandangannya kosong.
Dhika yang melihat itu malah ingin sedikit menggodanya.
“Ooh, Lyana?”
Revi terkejut.
“Da-darimana kakak tahu soal Lyana?”
Saturday, March 21, 2015 0 comments

Etika & Profesionalisme TSI Tugas 1

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Etika” secara umum dan berikan contoh penerapan “Etika” dalam teknologi sistem informasi!
Jawab :
Kata Etika berasal dari Yunani Kuno : "ethikos", yang berarti "timbul dari kebiasaan". Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Bisa juga Etika sebagai perilaku yang dilakukan secara sadar yang akan dilakukan bila mana seorang terhadap pemikiran suatu keadaan yang bisa diterapkan sehingga karakter dapat menjadi etika didalam dirinya dan didalam kehidupan.
Contoh penerapan etika dalam teknologi system informasi Dalam beberapa aspek TIK ada kaitan erat dengan etika profesi, keterhubungan tersebut terutama dalam memahami dan menghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan dan organisasi , dan memhami hukum . Etika profesi yang juga harus di pahami adalah kode etik dalam bidang TIK , di manapun pengguna harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang akan mereka gunakan apakh legal atau illegal, karena program atau sisten operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license agreement .

2. Apa tujuan dari penerapan “Etika” dalam teknologi sistem informasi? Jelaskan!

Jawab :
Etika dalam teknologi sistem informasi memiliki tujuan sebagai dasar pijakan/pedoman yang harus ditaati untuk melakukan proses pembuatan, pengembangan dan penggunaan teknologi sistem informasi.

3. Jelaskan “Etika” apa yang harus diperhatikan bagi pembuat, pengembang dan pengguna teknologi sistem informasi!

Jawab :
Etika untuk pembuat teknologi informasi 
Pembuat adalah orang yang menciptakan teknologi informasi, biasanya adalah lembaga besar dengan para ahli-ahli teknologi di beberapa bidang namun tidak menutup kemungkinan dilakukan secara individu, dalam membuat teknologi informasi tentu harus memperhatikan etika IT yaitu tidak menjiplak atau mengambil ide/ info dari orang lain secara ilegal, salah satu contohnya adalah kasus dimana apple mengugat samsung dikarenakan bentuk produk yang dimuliki samsung memiliki bentuk yang menyerupai produk apple, dan setelah dilakukan persidangan akhirnya dimenangkan oleh pihak dari apple.
 
Etika untuk pengembang teknologi informasi 
Pengembang adalah orang yang mengembangkan teknologi informasi, Jika suatu perusahaan mengikuti strategi multinasional (desentalisasi) diperlukan sejumlah tim pengembangan mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan. Jika strategi global (sentralisasi) yang diikuti, tim pengembangan  mengerjakan sebagian besar tugasnya pada perusahaan induk. Jika strategi internasional (kombinasi sentralisasi dan desentralisasi) yang diikuti satu atau sejumlah tim pengembangan dapat bepergian dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Dalam hal strategi transnasional ( integrasi), tim pengembangan menyertakan wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan.

Etika untuk pengguna teknologi informasi
Pengguna adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu menyelesaikan masalah dan mempermudah pekerjaan mereka, etika bagi pengguna adalah tidak melakukan atau menggunakan apliksi bajakan yang dapat merugikan pembuat, menghormati hak cipta yang milik orang lain, tidak merusak teknologi informasi , contohnya adalah bila mengutip tulisan dari blog atau halaman lain yang dimasukan kedalam blog pribadi,maka diharuskan untuk menulis atau mencantumkan backlink sebagai bentuk pertangungjawaban atas kutipan yang telah dilakukan.
Saturday, March 7, 2015 0 comments

[Cerpen] The Language of Flower Series - Monkshood :: Beware! Mudah Retak aka Rapuh





    Aku pernah mengalami persahabatan yang indah. Persahabatan yang tiada bandingannya di dunia. Begitu manis, juga sakit pada waktu yang sama.
    Berkumpullah aku dan kelima temanku yang lain dalam satu grup yang kami beri nama ‘Keajaiban’. Setiap hari kami menghabiskan waktu berkumpul, bercerita, membagi pengalaman, gosip, saling mentertawakan satu sama lain, dan hampir tak pernah kami melewatkan waktu sedikitpun untuk bersama.
    Grup kecil kami bermula pada keinginan Osi untuk membentuk kelompok yang nantinya akan pentas untuk kelulusan SMP. Pentas seni sudah menjadi acara tahunan SMP kami. Ada drama, vokal, pembacaan puisi sampai band. Dan di situlah muara pertemuan kami berenam. Membuat sebuah band dengan semua anggota cewek dan kami beri nama ‘Miracle’ atau ‘Keajaiban’.
    Susunan pemain pun disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Osi, yang dasarnya bisa semua jenis alat musik, memainkan drum. Fayi, bass. Pey, gitar . Eka, gitar . Lisa, keyboard. Dan aku sendiri sebagai vokalistnya.
    Karena mungkin aku yang paling berani dan tegas di antara mereka, entah sejak kapan aku jadi leader mereka. Osi yang memintaku.
    Bicara soal Osi, dia itu seseorang yang benar-benar sempurna di mataku. Keluarganya berkecukupan, kehidupannya bahagia, dia cantik, baik, juga pintar bergaul. Di mataku, dia begitu jauh dan tak terjangkau. Rasanya seperti apa yang aku inginkan ada padanya.
    Sampai sekarang aku juga tak menemukan jawaban atas pertanyaan ‘mengapa dia memilihku’. Tentang aku yang bersuara pas-pasan dan nggak ada pengalaman dalam membentuk band. Aku yang pendiam dan selalu menjaga jarak dengan orang lain. Tapi dia, dengan senyuman dan kata-katanya yang lembut membuatku begitu ingin bergabung dan merasakan, seperti apa kehidupan yang selama ini dia jalani.

•••

    Aneh. Itu kesan pertama yang aku dapat waktu bergabung bersama mereka. Anak-anak ini, begitu ceria dan selalu menebar gurau. Bercerita panjang lebar sampai tak tau ujungnya, saling mengejek dan mengganggu satu sama lain, tanpa ada rasa egois dan ingin menang sendiri. Suasana yang ada di sekitar mereka terasa lebih hangat dan lebih hidup. Aku suka ini.
    Bermula dari sanalah, kehidupan SMAku yang sebenarnya baru benar-benar dimulai.

•••

    Osi adalah anak yang paling ceria di mataku. Dia yang selalu pertama kali memulai gurauan. Ada-ada saja gurauannya. Mulai dari tukang batagor, guru, SMA sebelah yang katro waktu ngelihat cewek. Semuanya dia bisa ceritakan secara lucu. Nanti setelah itu, tingkah Fayi yang kekanak-kanakan pasti semakin menambah derai tawa anak miracle. Belum Pey dan Eka yang sudah seperti ratu gosip SMA. Poin plus plus plus-nya pasti jadi merambah ke mana-mana.
    Di saat seperti itu, kalau tidak ikut tertawa, aku hanya diam dan mendengarkan. Mungkin di antara ke lima teman-temanku ini, akulah yang paling pendiam. Tak terlalu banyak berkomentar, tapi selalu cepat menyelesaikan masalah. Begitu pikiran mereka tentangku.
Dalam waktu Ekat, kita sudah saling mengenal dengan baik. Main ke rumah satu sama lain, baca komik, duduk satu jajar, makan bareng, punya tempat tongkrongan favorit, dan saling bertukar hadiah pada event tertentu.
    Persahabatan kami terasa begitu mendalam dan aku sangat suka pada teman-temanku yang baru ini. Mereka yang mengerti aku, mereka yang mendengar keluah kesahku, mereka yang selalu menuntunku kala aku kesulitan. Mungkin ini pertama kalinya bagiku menghargai persahabatan lebih dari apapun. Mereka sudah seperti harta karun yang sangat berharga yang berhasil aku temukan. Inilah masa-masa paling membahagiakan selama 18 tahun aku hidup di dunia ini. Bersama mereka, sahabatku.

•••

Saturday, February 28, 2015 0 comments

[Cerpen] The Language of Flower Series - Daffodil :: Kau yang Terbaik Untukku





    “Kenapa?” tanya Biaz mendekatkan wajahnya ke wajah Nizi. Nizi melirik wajah itu sebentar, kemudian bermain-main dengan hapenya lagi. Bete!
    “Aku ada salah sama kamu?” tanya cowok berkacamata itu sangat perhatian.     Menyibakkan rambut ceweknya yang menutupi sebagian wajahnya.
    “Kenapa sih Biazz…?!” kata cewek itu getir.
    “Kenapa? Emang kenapa Zi?” tanya cowok itu nggak mengerti.
    “Kan udah aku bilang enggak usah ngasih duit sama Pak Citro! Dia tuh mata duitan! Sekali kamu kasih dia duit, semakin banyak yang dia minta setelah-setelahnya!”
Biaz mengembangkan senyumnya.
    “Ooh, terus?”
    “Ya nggak ada terus-terusan!” jawab Nizi keras. “Lagian Bi, itu kan utangku! Kenapa harus kamu yang ngebayarin! Aku kan bisa kerja keras lagi buat ngebayar utang-utang itu!”
    “Udah lah. Nggak usah dibahas. Masalah sepele begitu.”
    “Karena itu sepele, makanya aku nggak suka nyusahin kamu…” ucap Nizi sedih. “Aku ini emang dasarnya ngerepotin.”
    “Siapa bilang?”
    Nizi makin menundukkan kepalanya.
    “Udah dong, Sayang…. Masalahmu kan berarti masalahku juga. Itu nggak merepotkan kok! Sama sekali nggak merepotkan.”
    Nizi memandang cowoknya dalam-dalam.
    “Kamu emang baik Bi.”

*    *    *

Saturday, February 21, 2015 0 comments

[Cerpen] The Language of Flower Series - Acacia :: Hidden Feeling For You





    Aku dan Irham berjalan beriringan saat pulang sekolah. Selalu seperti ini. Dalam keheningan dan kebingungan, mencari topik bicara pun sepertinya nggak ada gunanya. Dia selalu sibuk dengan bacaan di tangannya. Matanya yang menatap lurus-lurus ke bukunya itu, mana mungkin telinganya mau mendengarkan ocehanku.
    Huuff... aku cuman bisa menghela nafas kesal.
    “Oke, aku belok sini.” Kataku akhirnya setelah sampai di pertigaan kompleks yang memisahkan langkah kami.
    “Hmm...” cuman begitu jawabannya. Tiap hari, tiap kali aku pamit.
    Sebel deh! Kok ada sih orang yang sebegini cueknya di dunia ini? Apa salahku coba sampai dia nggak menggubrisku sama sekali?! Kesal! Kesal!
    Aku menaruh sepatuku di rak dengan asal. Tasku aku lempar begitu aja di sofa depan tv. Langsung aku menyambar remot dan menonton acara sore yang sebenarnya nggak begitu menarik perhatianku.
    Kakak cuman memperhatikanku dari dapur dalam diam. Kemudian, setelah merampungkan cucian piringnya, dia segera menemuiku.
    “Ada apa?” tanyanya perhatian.
    Aku melihatnya sebentar, lalu berfikir.
    Di dunia ini, ada orang yang begitu cueknya hidup tanpa sempat memperhatikan orang lain. Di sisi lain, ternyata masih ada orang yang dengan hanya melihat saja bisa langsung tau keadaan orang di sekitarnya. What a world!
    “Kak Virman, tadi gak kuliah ya?”
    “Lira, kamu tau kan kakak paling nggak suka kalo ada yang mengalihkan pembicaraan?”
    Aku tersenyum. “Emang tadi kakak tanya apaan ya?”
Kakakku tersenyum sambil mengacak rambutku.
    “Kamu ini nggak ada yang berubah ya? Udah SMA tapi masih aja kayak anak SD. Apalagi memorinya.”
Aku cemberut. Kakakku malah makin terbahak.
    “Ya udah, yang penting kamu nggak pa-pa. Sekarang makan yuk, kakak udah bikin kare. Tadi kakak juga sempet mampir ke toko beli donat. Jangan cemberut terus ato nggak bakal kakak kasih donat.”
    Aku langsung pasang tampang sumringah mendengar kata-kata donat meluncur dari mulut kakak. Hore! Ada makanan favoritku! Kakak emang selalu tau kapan bikin aku bahagia.
Nggak kayak orang itu!

*    *    *

    Aku meliriknya sekilas. Hari ini pun, meskipun aku nggak ngerasa punya jam yang berdetak di angka yang sama dengan dia, aku berangkat bareng dia lagi. Catatan, LAGI! Tiap hari berangkat bareng, pulang bareng. Tanpa ada komunikasi berarti, membuat dadaku kadang kala terasa sesak. Padahal udah kenal 2 tahun. Semenjak Masa Orientasi Sekolah tahun lalu, sudah genap satu setengah semester kami berangkat dan pulang bareng. Tentu saja kecuali kalo aku nggak masuk atau dia nggak masuk.
    Anehnya, nggak tau kenapa, aku merasa bahagia walau cuman berada di sisinya kayak gini. Tanpa perlu ada kata-kata.
Aku merasa hari ini lebih dingin dari kemarin. Padahal sudah jam setengah tujuh lewat beberapa menit. Tapi matahari belum juga terlihat batang hidungnya. Aku mendengar langkah kaki kami yang serasa jadi raja dan ratu di keheningan ini. Aku meliriknya sekilas. Irham memang cakep yah! Meski tiap hari bertemu, aku bahkan nggak merasa bosan memandanginya yang nggak pernah memperdulikan aku. Ugh, hidup memang ajaib ya kawan.
    “Aww!!” jeritku kecil.

Saturday, February 14, 2015 0 comments

[Cerpen] The Language of Flower Series - Sweetpea :: Perpisahan Setelah Pertemuan yang Manis





    “Fer, siapa sih cowok itu? Kok jarang banget keluarnya? Kayak anak pingitan deh!” ujarku pada sepupuku yang 2 tahun lebih muda dariku penasaran.
    Gimana enggak? Cowok yang lagi aku bicarain kali ini, bener-bener… wuah!! Gimana cara ngejelasinnya? Keren, charming, ganteng, oke, cool, apaan lah! Susah ngomongnya! Nggak bisa dicerna dengan kata-kata. Yang jelas… 100% aku banget!
    “Nggak tau, Mbak. Keluarganya emang jarang banget keluar. Udah gitu, cowok itu juga nggak pernah aku liat nongkrong ama anak lain. Kerjanya ya cuman itu. Kadang keluar rumah beli sesuatu di warung, trus pulang, ya… itu!”
    Aku mengangguk-angguk antusias.
    “Tapi masak dia nggak punya temen?”
    “Ya ada sih Mbak… malahan temen-temennya sering main ke rumahnya, gitaran bareng. Cuman kan, tetep aja dia nggak pernah keluar rumah!”
    “Kamu tau namanya?”
    Fera menggelang pelan.
    “Gimana aku bisa tau kalo orangnya aja nggak pernah keluar gitu?”

*    *    *

Sunday, February 8, 2015 0 comments

Perasaanku, Akankah Sampai Padamu? PART 3


    Selepas pulang, Rena langsung diseret ke SOS. Cafe biasa mereka. Belum-belum kedua orang yang membawanya itu menuntut penjelasan.
    “Engga ada apa-apa kok sama kita. Yakin deh. Kita juga baru ngobrol sekali.” Jawab Rena gugup. Kan emang nggak ada apa-apa?
    “Kalian udah pernah ngobrol? Dimana? Kapan?” tanya Hana. “Eh tunggu, itu artinya Tama cowok pertama yang ngobrol sama lu dong?”
    Rena menggeleng. “Kan ada Bagas, Rio.”
    Jia mengelak, “Kamu ngobrol sama mereka kan urusan tugas negara. Tapi apa yang bikin kamu sama Tama ngobrol? Since then, how much both of you talking behind us?” tanya Jia suspicious.
    Rena menggeleng lagi. “Kita cuman pernah ngobrol. Sekali. Udah gitu aja. Dan kita belom ngobrol apa-apa lagi sejak itu.”
    “Sekali tapi rasanya begitu special ya...” Jia dan Hana mulai menggoda temannya yang pemalu itu.
    Rena diam saja sambil pura-pura menghabiskan ice capicinno miliknya.
    “Well then, we hope something good happen between both of you.” Kali ini Jia berkata disertai doa. Tulus.
    “Kita bener-bener pengen lihat kamu bahagia Na. And diatas segalanya, Tama bukan pilihan yang buruk.” Kata Hana sambil menyendokkan potongan sirloin steak ke mulutnya.

--

    Bukan pilihan buruk? Batin Rena lagi. Entah untuk keberapa kalinya. Hari ini fikirannya kurang fokus. Tugas membersihkan lab menjadi pekerjaan berat ditambah teman satu kelompoknya, Dimas dan Putra seperti kebiasaanya, kabur lebih dulu.
    “Loh, kamu masih disini? Bukannya sebentar lagi pelajaran olahraga?” seseorang menyapanya dengan suara yang berhasil membuat Rena menoleh.
    Tama melihat pekerjaan yang masih bertumpuk di tempat cuci.
    “Aku bantu ya.” Ujarnya enteng.
    “Lagi?”
    “Apa maksudnya lagi?”
    “Kamu kan udah nolong aku waktu itu...”
    “Haha, anggap aja waktu itu buat ganti karena kamu udah mau cerita-cerita soal masa lalu kamu.”
    Jadi curhatan berhargaku cuman dituker sama ngangkatin buku ke perpus doang? Batin Rena agak geli.

Saturday, February 7, 2015 0 comments

[Cerpen] The Language of Flower Series - Lily of the Valley :: Kau Membuatku Sempurna







 


    “Biaz, ayo Bi! Keluar kelas. Bolos jam pelajaran olah raga yuk!” ajak Nizi yang tiba-tiba nongol dari jendela ruang kelas Biaz.
    Biaz, cowok dingin berambut coklat sedikit berdiri menyambutnya tanpa tengokan bahkan lirikan sedikitpun.
    “Ayo Bi! Ada yang baru di sekolahan ini! Kamu pasti suka deh!” Nizi langsung menarik tangan Biaz tanpa di minta. Melewati koridor sampai akhirnya mereka tiba di gedung paling belakang sekolah. Ada taman kecil di sana. Dan lihat. Ada beberapa ekor kelinci berbulu putih bersih berlarian bebas di sekitar taman mini itu.
    Nizi langsung mengangkat satu kelinci tadi, dan duduk di bangku panjang di bawah pohon cemara besar berdaun lebat. Mau tak mau Biaz ikut duduk di bangku itu.
“Bi, kelincinya lucu ya?”
    Biaz diam. Bingung atas apa yang dikatakan cewek di sampingnya itu. Bingung atas apa yang dilakukannya di tempat asing ini. Bingung karena nggak bisa menolak ajakan cewek itu sedikitpun.
Padahal biasanya dia hanya sendiri. Melakukan semuanya seorang diri. Nggak ada orang yang perduli. Tapi dua minggu ini, cewek satu ini sudah begitu saja hinggap di sisinya. Tanpa dia tau, perlahan cewek itu menyusup ke dalam hatinya.
    Nizi memang sering berlaku semena-mena. Tapi belum pernah rasanya Biaz nyoba nolak ajakan Nizi. Males atau emang gak bisa? Kenapa gak bisa?

*    *    *

    Selalu seperti itu. Hari ini juga. Biaz sudah berada di sebuah toko aksesoris cewek serba pink dan nggak tau harus ngapain. Yang dia tau, sepuluh menit yang lalu dia mengiyakan ajakan seorang cewek beli jepit rambut baru karena jepit lamanya nggak sengaja terjatuh. Dan guess what, Biaz nggak nolak!

Sunday, February 1, 2015 0 comments

Perasaanku, Akankah Sampai Padamu? PART 2

Di saat sebagian besar cewek SMA jaman sekarang sudah begitu beraninya nembak cowok duluan, ternyata masih ada sebagian kecil seperti Rena yang jangankan mendekat. Di dekati saja dia suka ngabur lebih dulu. Mungkin sebenarnya bukan karena nggak suka. Tapi dia begitu pemalu. Dan jarang mendapat perhatian spesial dari lawan jenis kecuali yang berhubungan darah dengannya. Dia lulus dari akademi yang semua muridnya perempuan dari SD sampai SMP. Mungkin hal itu yang menjadi penyebab dia begitu canggung berada dekat dengan lawan jenisnya.

Hal aneh ini justru membuat Tama, cowok dengan predikat naik daun sejak dia bergabung di klub sepak bola tahun lalu itu menjadi bak selebritis yang digandrungi semua kalangan bahkan kakak kelas (?), malah terkesan dengan sikapnya itu. Ya, buatnya yang selalu jadi pujaan di sana-sini, dikejar-kejar cewek, diberi ini itu tanpa perlu harus minta, ditembak lebih dulu, cewek macam Rena mungkin cuman ada 1 di SMANSA, bahkan di dunia. Mana ada yang tak jatuh hati sama cowok jago olahraga, ganteng, dan akademiknya bagus pula kayak dia? Mungkin cuman Rena dan cewek rabun lain.

Sebenarnya bukan tidak tertarik. Tapi Rena tak tahu harus mendekat dengan alasan apa. Baginya terlalu keras kepala kalau ingin mendekat dengan alasan berteman. Apalagi kalau untuk menyatakan perasaan duluan. Wah, bisa jadi udang rebus mukanya! Malu bos...
Saturday, January 31, 2015 0 comments

[Cerpen] The Language of Flower Series - Marigold :: Jealousy



“Nanti siang aku ke rumahmu deh! Eh, nggak-enggak. Sore aja. Jam 4-an, kalo enggak ya 5-an.” Tegas Hero sekali lagi dari seberang.
Revina menguap. “Oke. Met jumpa nanti sore.” Tutupnya. Tanpa menunggu jawaban balasan dari seberang, Revi sudah menekan tombol merah di hapenya.
Hero menghembuskan nafas maklum. Tadi si Revi memang laporan kalo dia lagi nggak enak badan. Apalagi akhir-akhir ini, nggak tau kenapa, rasanya jauh…


*    *    *

Jam 4 lebih seperempat Hero sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Revi sendiri yang membukakan pintu. Saat ditatapnya siapa yang datang, Revi mempersilahkan dia masuk begitu saja bahkan tanpa melihat wajahnya.
Hero menghela nafas lagi. Lalu mengikuti Revi yang terduduk di sofa memeluk bantal kursinya yang lembut.
“Aku bawakan apel kesukaan kamu.” Kata Hero lagi sambil menaruh bungkusan plastik di atas meja. Revi terdiam. Hanya menatap bungkusan itu dengan tatapan kosong.
Hero jadi bingung mau mengatakan apa. Sekarang dia hanya terdiam mengikuti Revi yang juga mematung menatap langit-langit. Tanpa kata.
Tadi dia sempet telat karena mengantar teman ‘baiknya’ yang baru pergi nyari buku di Gramed. Revi tau itu. Tapi dia cepat-cepat mengutuki dirinya sendiri karena tau Hero pergi sama cewek lain. Lebih baik buatnya untuk nggak tau sama sekali dari pada tau tapi berpura-pura nggak tau kayak gini. Hatinya jadi panas. Mengikuti temperatur badannya yang meninggi.
Hero menatap ceweknya penuh rasa bersalah. ‘Apa aku udah keterlaluan ya?’ begitu batinnya berulang-kali. Sampai akhirnya, karena kekosongan dan kesunyian itu nggak berhenti melanda, akhirnya Hero pamit.
“Oke, moga kamu cepet sembuh ya…”
“Ro…!” panggil Revi ragu melihat Hero akan beranjak dari duduknya.
“Ya?” Hero menengok.

Sunday, January 25, 2015 0 comments

Perasaanku, Akankah Sampai Padamu? PART 1






Tama menggiring bola ke gawang. Tepat di sisi kanannya, lawan siap menghadang dengan tackle kerasnya. Tapi lewat saja dengan mudah. Bola seperti menempel di kakinya dan tak mau terpisahkan. Sampai akhirnya. Goal! Suara peluit panjang terdengar.

SMANSA Nubang yang menonton berteriak histeris. Banyak dari mereka melompat-lompat girang. Ada yang kemudian refleks lari ke lapangan sampai suasana benar-benar riuh. Pertandingan usai. Dan Tama yang menjadi MPV kali ini hanya tersenyum puas melihat kerja kerasnya dan timnya membawa hasil yang apik. Skor 3 – 0 menggantung di papan pengumuman membuat tim lawan lemah tak berdaya. Mereka bahkan tak bisa membalas satu gol pun. Kejuaraan ini juga dimenangkan kembali oleh juara bertahan dari 3 kali berturut-turut sejak 2011 lalu oleh anak-anak Nusa Bangsa atau yang biasa menyebut dirinya Nubang.

Yang membuat kemenangan kali ini spesial adalah, Tama, sang MPV mereka. Dia baru menjalani setengah tahun latihan karena baru menjadi anak tingkat pertama. Dan permainannya yang apik memang sudah dibuktikan sejak pertama kali bergabung dalam tim sepak bola SMANSA. Pelatihnya sendiri kagum atas kerja kerasnya selama menjadi trainee di klub. Rasanya tak ada yang bisa menandingi semangatnya berlatih untuk menjadi yang terbaik.

--

0 comments

TELE # : Tugas 3 Pengantar Telematika

Lupita A. Laksmi / 4KA28 / 1A113810

1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan fasilitas layanan telematik!
Jawaban :

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyalahgunaan fasilitas layanan telematik (menurut pendapat pribadi) :
- Tidak adanya peraturan mendasar tentang pembatasan privacy antar pengguna layanan. Sehingga pembatasan penggunaannya tidak bisa dibatasi. Terutama di Indonesia yang polisi online belum ada badan hukum yang mengatur sehingga penyalahgunaan fasilitas telematika masih sangat memungkinkan untuk terjadi.
Tuesday, January 20, 2015 0 comments

Cerpen : Return Home ~ Things I Wanna Have

Hero membuka pintu mobilnya. Hari ini dia sudah sampai lagi dipelataran rumah yang begitu dirindukannya.
Mamanya yang tahu kepulangannya hari ini sudah bersiap di depan pintu.
"Biar Mama bantu ya." Kata wanita itu sambil ikut mengangkati barang-barangnya yang belum bisa terbawa.
"Mama belum ngabarin Revi kan kalo aku pulang hari ini?" Tanyanya kuatir.
Mamanya menggeleng. "Kan kamu udah pesan ke Mama biar nggak ngabari Revi dulu."
Hero tersenyum senang. Hari ini dia akan memberi kejutan seseorang yang dia sayangi atas kepulangannya dari Surabaya.

 
;