Friday, April 25, 2014 0 comments

Tentangku dan Kamu

Cewek memang susah dimengerti. Hari ini bisa manja-manjanya, beberapa jam kemudian jadi sensi maksimal. Besoknya, baik-baik lagi, as nothing happened. What a real troublesome

Sebenarnya saat mereka bahagia,  kita juga ikut bahagia. Lain soal jika mereka sedang sensi. Entah lagi pms atau apa, selalu kita yang jadi sebab. Dan juga bahan pelampiasan kekesalan mereka. Yang lebih menyebalkan dari itu, kita dituntut untuk bisa mengerti apa yang sedang mereka alami, dan paham apa yang mereka rasakan. Mungkin mereka pikir laki-laki itu cenayang. Sorry, correction. Semua laki-laki itu cenayang. Jadi ketika mereka kesal kita harus tahu apa sebab musababnya. Brilliant!

Huff, kerjaan belum beres, masih ada setumpuk laporan menunggu, Bos hari ini sikapnya totally annoying, partner kerjaku seharian ga masuk dan tugasnya dilimpahkan ke aku begitu saja. Perjuangan pulang naik commuter juga nggak bersahabat. Sudah semalam ini masih juga nggak ada kursi kosong untuk sekedar meregangkan kaki. Si Rendi telat jemput. Belum makan dari siang. Perfecto!
Tuesday, April 8, 2014 0 comments

Cinta Tanpa Perlu Balasan

Cinta itu tak mengharap balasan. Ia hanya cukup dengan kata cinta. Membahagiakan tanpa perlu ditambah-tambahi dengan yang lainnya.

Setidaknya itu yang kupelajari. Itu yang aku tahu. Bahwa seseorang dapat bahagia bila melihat seseorang yang dia sayang berbahagia bersama yang lain, walau bukan dirinya. Ya, sesederhana itu.

Aku melangkahkan kaki ke rumah Alfa. Hari ini dia mengajak untuk jalan bareng sekedar makan-makan. Lama nggak ketemu, katanya. Sekalian curhat mungkin, entahlah. Biasanya alasan makan-makan ini benar-benar untuk sesuatu seperti dia butuh seseorang di sisinya. Dan bingo! Cuman aku yang bisa ada disana in less than 10 minutes. God thats why I felt sorry that I am his neighbor.

Thursday, April 3, 2014 0 comments

Believe Me - Believe Me Not

Lena menutup bukunya kesel. Sudah tepat dua bulan cowo yang dia pikir sayang padanya itu tidak ada kabar. 2 bulan! Ya, memang bukan waktu yang cukup lama untuk menunggu tapi waktu yang lama untuk didiamkan tanpa kepastian.

Terakhir dia mendapat sms dari orang yang masih dia anggap pacar itu menyatakan kalau dia butuh waktu. Butuh waktu buat apa? Helloowww??? Dia pikir butuh waktu bisa menjelaskan semuanya? Dan esoknya dia sudah menghilang. Entah sudah berapa ratus kali dia mencoba menelpon, sms, wa, dan semua sosmed ia coba hubungi, tetap saja, nggak ada yang digubris. Rasanya jadi seperti terbuang dalam rasa yang tak pasti. Diputuskan tidak, lanjut juga entah. Done! Dia sedang digantungkan.

 
;