Belakangan ini karena nganggur nunggu masuk kerja lumayan
lama, banyak waktu yang bisa dipergunakan untuk santai-santai sebelum tempur.
Amunisi kali ini soal hobi nonton anime yang dari kecil
sudah jadi tradisi setiap hari Minggu nongkrong di depan tv dari sehabis Subuh.
Saking lamanya waktu berlalu sejak kecil, aku sendiri lupa apa persisnya kartun
yang aku tonton pertama kali. Pokoknya yang aku tahu hobi itu masih terus
terbawa sampe sekarang. Termasuk baca manga (komik Jepang) dan gambar karakter.
Mengenal kartun lebih jauh atau yang disebut anime dari
negeri asalnya – Jepang – ternyata mengajarkan banyak nilai positif yang nggak
bisa didapat dari main game. Kartun anak-anak macam Chibi Maruko-chan, Hamtaro,
Ninja Rantaro, Hatchi, meski kelihatannya biasa aja, bisa menciptakan sensasi dan
semangat yang luar biasa untuk anak kecil. Sementara Doraemon, Crayon
Shin-chan, bisa dibilang bernilai lebih dari sisi menghibur dan penuh
kreatifitas dan semangat anak. Jadi kangen masa kecil nggak sih para generasi
90-an?
Nggak tau karena biaya lisensi yang mahal atau urusan bisnis
apa yang menghambat para stasiun tv lokal nggak mau menayangkan kartun lagi,
tapi rasanya sedih aja kehilangan tontonan yang benar-benar diperuntukkan untuk
anak kecil. Isi program tv sekarang didominasi sama tontonan yang bergaya
ditua-tuakan alias sok dewasa. Anak SMA pacaran, anak SMP pacaran, bahkan anak
SD?! Mungkin emang tv bagi sebagian orang cuman sebagai lahan cari ‘duit’
semata tanpa mengindahkan nilai pembelajaran dan moral yang berarti. Makanya program
yang ditayangkan juga cuma ‘yang penting banyak yang nonton’ dan ‘yang penting
laku’ tanpa melihat substansi lain di luar itu.
Tanpa bermaksud mempengaruhi, tapi pada akhirnya penonton
juga mau nggak mau terbawa sama apa yang disampaikan di tv. Kehidupan pacaran
dianggap ‘biasa’. Hidup susah dan terus-terus disiksa sama peran antagonis
dianggap ‘normal’. Coba kalo udah begini, kita-kita yang orang biasa mau
menyalahkan siapa? Mungkin masih mending matikan tv dan simpan remote di tempat
terkunci. Atau kalau perlu nggak usah beli tv. Toh tontonan bukan cuman dari tv
aja kan.
Kembali ke masalah kartun, kartun seperti Chibi Maruko-chan
yang bercerita tentang anak SD dengan kehidupan sehari-harinya tentu jauh lebih
baik dari pada sinetron ‘Ganteng-ganteng *gila’ yang suka tayang di jam kumpul keluarga
dan hampir setiap hari (kalo nggak salah, nggak tau juga). Ngelihat sebentar
aja udah jijay bajay apalagi ngikutin tiap hari. Buang-buang waktu dan nggak
ada yang dibisa dipetik juga kan. Padahal anak kecil itu harusnya berlaku
seperti anak-anak kaya yang Maruko-chan contohkan, bukan sok dewasa. Dan hubungan
manusia itu nggak cuman sekedar cinta-cintaan sama lain jenis tapi juga sama
orangtua, teman, kerabat, tetangga, yang setauku selalu ‘dikaburkan’ di program
tv sekarang.
Wah, jadi merasa beruntung jadi generasi 90an yang masih
mengenal kartun dan nggak kenal yang namanya sinetron. Hidup kita begitu
dimanjakan setiap 1 kali 1 minggu. Walaupun begitu, itu hari yang paling-paling
(saking lebaynya) kita tunggu-tunggu selama seminggu. Dan pada akhirnya selalu
berakhir dimarahin emak karena disuruh mandi nggak berangkat-berangkat karena
kartun selalu marathon di hampir semua stasiun tv. Sampai mau milih nonton yang
mana aja rebutan sama saudara yang akhirnya diputuskan dengan ping suit (bener
gak ya bahasanya). Tapi apapun pilihannya, selama masih kartun, kita juga masih
berdamai.
Jadi bertanya-tanya, generasi cilik sekarang kalo hari
Minggu dihabiskan dengan apa ya?
NB : Tontonan favorit semasa kecil Cardcaptor Sakura, Inuyasha, Wedding Dress, Sailormoon, dan semacemnya. (maklum ya karena cewek jadi nggak terlalu suka sama yang semacem Yu Gi Oh!, Naruto, Yuyu Hakusho, Hunter x Hunter, Digimon, Kapt Tsubasa, dll). Lebih suka sama yang Moe-Moe (imyut) dan sejenis supranatural romantis dilengkapi sama kekuatan berubah. Eh eh, sebenernya aku masih nonton sih kartun cowok begitu, cuman buat ngelihatin cowok-cowok ganteng aja kaya Gaara di Naruto, Kurama di Yuyu Hakusho, Hyuga di Kapt Tsubasa. Hahahah... udahlah NBnya kebanyakan kaya curhat aja,
0 comments:
Post a Comment