Showing posts with label Diksi. Show all posts
Showing posts with label Diksi. Show all posts
Saturday, July 8, 2017 0 comments

Prosa : Sunyi

dalam lantunan sajak yang gempita merona
terbayang angan dalam nuansa kelabu
perlintasan yang dulunya terlampau sering disinggahi
kini asing, bermetamorfosa

sepenggal asa dalam gerai nada
tercurah
menjadikan hitam kawan
tak takut akan gerhana
yang perlahan

~Lup
Saturday, March 28, 2015 0 comments

Fragment 1 : A Rainbow After The Rain (Sequel)


   




Hari ini Revi membawa bekal spesialnya untuk Hero. Sejak kepergian Papa tempo waktu, Revi akhirnya mendapatkan kekuatannya kembali untuk masuk ke sekolah. Walau pun pada akhirnya dia harus banyak mengejar ketinggalannya dengan meminjam cacatan, Revi melakukan semuanya dengan sungguh-sungguh.
2 minggu lagi ujian akhir semester dilaksanakan. Dan lagi tugasnya di klub semenjak absen juga belum disentuh. Harus ekstra kerja keras karena Hero juga sedang sama sibuknya latihan untuk pertandingan liga basket tingkat nasional 2 bulan lagi.
“Kamu yakin masih mau ke klub? Bukannya Pak Setya bilang nggak perlu dipaksakan dulu kalau kamu belum bener-bener fit Rev?” tanya Dhika sanksi. Dia mengkhawatirkan Revi yang sepertinya terlalu memaksakan dirinya.
Revi menggeleng. Menangkis semua kecemasan Dhika dengan sebuah senyuman. “Aku nggak sakit kan kak, cuman agak syok aja kemaren-kemaren. Kejadiannya rasanya begitu cepat dan nggak sekalipun terbersit di pikiranku. Makanya aku agak down.” Revi membereskan semua catatan di meja. Melihat jam di tangannya, sudah jam 3.
“Tapi karena ada Hero, kak Dhika, juga teman-teman yang lain yang selalu support aku, rasanya nggak pantes kalo aku harus terus menerus berduka.”
Dhika mengelus kepala Revi. Dia jadi agak tenang.
“Hero cowok yang hebat ya. Bahkan dia...” Dhika tiba-tiba menghentikan perkataannya.
“Dia...?” Revi menuntut lanjutan.
“Ummm... maksud kakak dia rela melakukan semuanya buat kamu. Dia perhatian sama kamu.” Mendadak Dhika gugup.
Revi tersenyum senang.
“Ya. Aku harus banyak-banyak berterimakasih sama dia kan kak. Dia udah mau terus ada di samping aku waktu aku lagi down begini.
“Sebenarnya, kalian itu udah jadian belum sih?” tanya Dhika tiba-tiba ingin tahu.
Revi yang ditanyai begitu mendadak geragapan. “Eh, ja-ja-jadian kak?”
Dhika mengerutkan keningnya heran.
“Emangnya kakak salah tanya ya? Bukannya pertanyaan kakak wajar? Kalian kan deket, Hero juga perhatian sama kamu...”
“Tapi kak!” potong Revi tiba-tiba.
Dhika menatap Revi bingung.
“Tapi Hero punya seseorang yang dia sayang kok. Sampai sekarang dia masih sayang sama orang itu. Orang yang ada di masa lalunya dia.” Mendadak suara Revi berubah menjadi sedih. Dia menenggelamkan pikirannya entah kemana. Pandangannya kosong.
Dhika yang melihat itu malah ingin sedikit menggodanya.
“Ooh, Lyana?”
Revi terkejut.
“Da-darimana kakak tahu soal Lyana?”
Friday, March 28, 2014 0 comments

Mari Ciptakan Kenangan

Bila suatu saat aku tak dapat berkata lagi..
Apakah kau tetap disana untuk mengatakan kau sayang padaku?
Bila suatu saat aku tak dapat mendengar lagi..
Akankah kau selalu membisikan rindu kepadaku?
Bila suatu saat aku tak dapat melihat lagi..
Masihkan kau ada disisiku, dan selalu mendukungku apapun yang terjadi?

Dunia ini hanya sekejab sayang
Aku tak ingin membuang waktuku
Untuk hal yang remeh temeh
Untuk hal yang tak sepatutnya kita perdebatkan

Aku akan selalu bilang aku sayang kamu
 
;