Friday, December 6, 2013

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Ketiga hal tersebut saling terkait dan membentuk suatu pola tertentu dalam masyarakat. Ilmu pengetahuan dibutuhkan manusia untuk membangun generasi cerdas yang mampu bersaing dalam kehidupan selanjutnya. Sedang teknologi dalam hubungannya juga berpengaruh karena kehidupan modern sekarang menuntut segalanya cepat dan praktis. Kemiskinan sendiri akan terjadi jika tidak memiliki kedua hal tersebut.


Peran IT adalah untuk memajukan dan memudahkan suatu sistem tertentu yang rumit. Oleh karena itu diperlukan adanya ilmu yang mumpuni agar semua itu tercapai.

Entah bagaimana, kita sebagai anak IT dituntut untuk mampu melakukan perubahan dalam tatanan kehidupan global. Persaingan dan perebutan hak milik seperti hal biasa dalam bidang IT. Kita juga harus lebih mengutamakan ilmu sebagai bekal hidup. Tidak ada suatu teknologi tercipta tanpa ilmu. Dan entah bagaimana caranya, sudah tugas kita untuk membantu mengentaskan kemiskinan. Dalam hal ini miskin ilmu teknologi atau gaptek. Seperti yang akan dibahas berikut.

Seseorang yang tumbuh dalam dunia sekarang tidak ada yang tidak mengenal teknologi. Mulai dari hp, tablet, komputer dan elektronik lain sudah menjadi hal biasa yang kita lihat di sekitar kita. Anak-anak kecil membawa hp ke sekolah, bermain menggunakan tablet, dan menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer untuk browsing internet. Hal ini membuat mereka seperti lupa bahwa mereka memiliki kehidupan sebenarnya di masyarakat. Mereka lalai pada belajar, bersosialisasi dan hal-hal positif lain yang tidak mereka temui di konsol game mereka. Anak-anak jaman sekarang tidak mengenal kata gaptek karena sejak bisa bermain, yang orangtua mereka kenalkan pada mereka adalah konsol game dan ponsel pribadi.

Sangat jarang mendapati seseorang yang gaptek sekarang ini. Setiap ada produk baru rilis, semua orang lantas berlomba-lomba menjadi yang pertama bisa memilikinya. Semula gaptek berasal dari kata gagap teknologi berubah menjadi gape (bisa, mahir) teknologi. Dan serangan gaptek ini menguasai segala usia, mulai dari anak-anak sampai dewasa sekisaran bapak atau om kita.

Sementara berbeda jauh dengan para sesepuh kita yang dibesarkan tanpa teknologi, merekalah gaptek sesungguhnya, engga memulai belajar bahkan enggan menyukai serangan teknologi ini. Mereka yang pertama sadar bahwa teknologi yang mencerdaskan mereka, lama kelamaan akan menghancurkan hidup mereka. Dan itu benar. Orang-orang yang menggunakan hp jarang peduli dengan orang lain. Bahkan mereka satu tempat duduk waktu di bus atau angkutan,  memilih sibuk dengan gadget mereka. Saat pertemuan bersama rekan dan kawan, tak jarang semuanya sibuk sendiri, memamerkan gadget siapa yang paling keren. Kehidupan sosial mereka berubah perlahan dari aktif menjadi pasif.

Tidak ada lagi pertemuan keluarga, tidak ada lagi tatap muka. Semuanya bisa dilakukan bahkan tanpa perlu repot bangun dari tempat tidur.
Maka teknologi pula yang akan menghancurkan kita. Maka sejauh mana ketergantungan anda dengan gadget anda?

0 comments:

Post a Comment

 
;