Monday, July 21, 2014 0 comments

Culinary : Rumah Makan Keluarga Pasundan Kuliner, Sragen Jawa Tengah

Hai guys.. Lebaran sebentar lagi.. 

Dan kayaknya udah banyak temen-temen kita yang pada pulkam (pulang kampung), like what happened to me.. This is my 4th time being a cool city guy (eitss) to comeback home. Because, I was study outside my hometown. Pulkam selalu jadi hal yang ditunggu-tunggu. Selain moment kebersamaan keluarga, moment bulan ramadhan selalu jadi moment yang paling berkesan selama setahun. Karena kali ini pun, masih diberi kesempatan berkumpul bersama keluarga, maka nggak aneh kalo aku suka bikin acara dadakan bareng Bapak Ibu. 

Salah satu agenda wajib kalo aku udah tiba di rumah, adalah buka bersama keluarga di luar. Nah, walau hampir tiap hari selama aku pulang kita buka bersama, tapi acara di luar selalu jadi acara favoritku. Gimana enggak? Kita bisa pilih sebanyak apapun makanan, dan Bapak yang bayar.. Hehehe (Sorry Dad, I really hope someday I can pay back your kindness :) ) Nah secondly, biasanya karena acara favorit, kita juga ke rumah makan favorit keluarga. Karena waktu itu kita menunggu lumayan lama, kita memutuskan buka sekaligus ngabuburit di Sragen kota. Maklum, daerahku begitu pelosok sampai nggak ada tempat makan yang bisa aku recommend untuk keluarga. 
Thursday, July 10, 2014 0 comments

Review : Story of No More by Beast

After comeback carelessly during WorldCup, Beast already finished up their comeback and also their performance in Showtime. But I got realized lately that I never post something to show my gratitude and loving as Beauty towards my Beast. In this rigt moment, I'd like to review their second comeback videos, No More. I like this beat of the song better than their first song, Good Luck. And also the deep meaning is really something.

Tuesday, July 8, 2014 0 comments

Be Well, Be Happy Up There..



Mulanya aku tak suka kehadirannya. Binatang berbulu tebal berwarna kecoklatan dengan mata bulat sempurna yang pupilnya bisa menyesuaikan cahaya itu seperti ingin menelanku hidup-hidup. Bukan dari jenisnya saja yang aku benci. Aku hampir tidak suka semua binatang. Apapun jenisnya. Aku semacam takut dan mengira kami terlalu berbeda dan saling tidak bisa mengerti satu sama lain.

Tapi, kucing 8 bulan yang diberi nama Haebum (baca: Hebum) oleh sang adik (karena waktu itu dia menyukai sosok kucing peliharaan Heechul Suju), seperti menatapku berbeda.
Memang pada mulanya kami tak begitu akrab. Bahkan aku rasa bukan cuma aku yang takut akan keberadaan satu sama lain, tapi dia juga. Maka pada pertama kali kami bertemu, aku melihatnya dari jeruji kandang yang dipersiapkan untuknya. Jeruji yang terlampau kecil dan hampir membatasi ruang geraknya. Dan aku melihat sepasang mata itu. Ada rasa khawatir, ragu, cemas, takut pada orang yang baru dia temui, persis seperti apa yang aku rasakan. Dan wajahnya memohon untuk dilepaskan dari sangkar yang mengurungnya ini, begitu iba.

---

Sunday, May 18, 2014 0 comments

Bersamamu, Hingga Akhir Waktu

Kuingin kau ada bersamaku. Selalu di sampingku. Sampai kita sendiri lupa bagaimana caranya untuk berpisah.

Nizi memejamkan matanya. Langit hari ini penuh dengan bintang. Malam yang indah di antara hari-hari yang kelabu akhir-akhir ini. Malam yang biasanya dia habiskan bersama dengan seseorang yang begitu berarti baginya. Bahkan gemerlap bintang gemintang tak dapat menutup luka yang tengah menganga di hatinya. Keindahan langit malam di Bandung kali ini, malah membawa pikirannya melayang jauh, membelah dimensi dan mengumpulkan kembali serpih sakit yang begitu ingin dia lupakan belakangan ini.

Kenapa kamu harus meninggalkan aku Bi?

Pertanyaan itu berulang dan terus berputar di otaknya. Kian menggema. Kian jelas. Kian menambah kesepian itu.

Kamu ingkar janji Biaz.

Kata-kata itu terlontar keluar dari pikirannya. Kemudian Nizi menggeleng kuat-kuat. Berusaha menekan nyeri yang menjalar di dada. Setetes air sebening kristas menguar dari ujung matanya.

Maaf ya Bi. Ternyata aku memang nggak sekuat itu.

Tetesan lain berhamburan. Kali ini bekerjaran seperti hujan yang rintik membasahi bumi.

Nizi menelungkupkan kepalanya. Tangisan yang sudah berhari-hari. Bahkan berminggu-minggu ia tahan itu, akhirnya mengalir lagi. Sama derasnya waktu seseorang yang dia rencanakan untuk menghabiskan banyak waktunya di masa depan pergi. Meninggalkan hatinya yang porak poranda penuh derita.

0 comments

TOU 2 : Desain dan Struktur Organisasi

A. DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI

Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.

1. Formalisasi
Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.

2. Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.

 
;