Beberapa hari di Madinah rasanya belum cukup memuaskan dahaga atas perjalanan yang begitu dirahmati Allah ini. Untungnya tour grup yang kami ikuti cukup bebas dan flexible.. Jadwalnya tidak terpaku pada ketentuan ini itu dan aku sekeluarga bisa ditempatkan di 1 kamar yang sama sehingga tidak repot untuk koordinasi aktivitas bersama.
Kebetulan kamar yang di Al Mukhtara cukup besar. Untuk aku dan kedua orang tuaku, masih sisa 1 bed lagi yang kosong. Sepertinya memang kamar didesain untuk rombongan berempat. Sudah disediakan handuk, sikat, sabun, dan peralatan mandi lainnya yang standar. Karena udara di Arab cukup kering, walau nampaknya dingin, ternyata kulit bisa pecah-pecah juga. Karena itu perlu lotion tambahan selain untuk wajah, untuk telapak kaki juga sangat butuh.
5. Waktu Sholat
Di sana, jangan sampai melewatkan sholat apapun walaupun hanya sholat sunnah. Jadwal umroh itu memang sholat, sholat dan sholat. Karena itu kita harus bersemangat bangun pagi sekali, bahkan tahajud di masjid, sebanyak-banyaknya, kalau perlu sampai maksimal, dan jangan membatasi diri. Berdoa sebanyak-banyaknya, berdzikir, sambil menunggu Adzan Subuh sebaiknya membaca Al-Qur'an. Dan bukan hanya kita saja yang melakukannya. jam 4 pagi, orang-orang sudah begitu ramai datang ke masjid. Kita semacam berlomba-lomba mencari pahala walau dari hanya sekedar duduk dan berdzikir. Dan satu hal yang perlu diingat, sangat penting bagi kita untuk sebisa mungkin menjaga wudhu. Hal ini sangat berguna untuk melakukan rukun umroh yang lain karena di waktu tertentu kita tidak boleh batal (misal kentut atau bak). Dan tentu itu bukan hal yang mudah, mengingat itu keadaan alami tubuh. Karenanya perlu belajar.
Jam sesudah Sholat Subuh, Dhuhur dan Isya adalah jadwal untuk makan. Sebisa mungkin harus makan dan jangan sampai terlewat. Jangan salah, beribadah juga merupakan aktivitas yang memakan energi yang cukup banyak. Sehingga diperlukan asupan yang cukup untuk bisa beribadah maksimal. Untungnya menu yang ditawarkan adalah masakan khas Indonesia. Sayur adalah wajib, juga lauk pauk yang beragam, ditambah buah. Cukup membuat nafsu makan. Walau tempatnya sangat berdesak-desakan dengan jemaah lain. Tak mengurangi semangat untuk makan.
Aku bukan satu-satunya jemaah yang ikut orang tua. Ada satu lain keluarga yang membawa serta anak mereka. Namanya Rizha. Anaknya manis dan lucu. Baru kelas 2 SMA. Karena dia bersekolah di Pondok hafalannya super bagus. Jadi minder :(
Tapi itu bukan halangan yang membuat kita ragu untuk terus beribadah kepada-Nya. Kalau kata Ustadz, jadikan satu ibadah yang kamu tekuni menjadi yang utama. Misalnya saja, kita tidak bisa membaca Al Qur'an, bisa diganti dengan perbanyak sholat sunnah. Kalau tidak kuat, bisa diganti dengan berdzikir. Selain itu dengarkan orang lain yang mengaji. Apapun yang bisa menjadi bentuk ibadah hukumnya wajib dilakukan. Percaya deh, kalau nggak dilakukan sampai penghabisan, nantinya waktu pulang kita akan menyesal.
Selain itu hal yang perlu digarisbawahi saat sholat 5 waktu itu adalah kalau bisa datang sebelum adzan berkumandang. Karena setelah adzan orang-orang akan berebutan shaf dan buat yang nggak kebagian karpet akan sholat di lantai masjid yang dingin. Itu bukan masalah besar sih, yang jadi masalahnya kalau bagian dalam masjid sudah penuh. Rasanya kurang afdhol sholatnya kalau hanya di pelataran masjid (buatku sih). Tapi anyway, kalau kamu bareng-bareng dengan rombongan yang sebagian besar lansia, tips ini penting banget. Karena jalan dari hotel dan masjid cukup jauh, harus ada perkiraan waktu untuk tiba. Jangan terlalu mepet. Karena selain nggak bisa maksimal sholat sunnah, nanti pahala ngajinya juga nggak dapet.
Dulu aku pikir sholat di Arab akan memakan waktu yang cukup lama. Nyatanya enggak. Mereka mengambil surat yang cukup ringan dan memudahkan (untuk lansia). Jadi sholatnya seperti sholat di Indonesia aja, nggak ada bedanya. Yang berbeda mungkin ada suara kedua yang mengikuti suara imam saat pindah gerakan. Kalau kata orang tuaku itu Imam kedua. Berfungsi menggantikan Imam pertama kalau-kalau ybs berhalangan melanjutkan gerakan sholatnya. Atau lupa bacaannya.
Tips selanjutnya, bawa mukena cadangan. Hal ini wajib sekali mengingat di sana akan menggunakan mukena hampir sepanjang hari. Kecuali kalian sudah memakai pakaian kurung (cadar) yang notabene sudah menutup seluruh tubuh, mukena nggak jadi barang wajib. Kita bisa mencuci mukena yang nggak dipakai dan meninggalkan di hotel supaya kering. Cuci sendiri aja. Laundry terlalu mahal. Mending uangnya untuk menjajal jajanan yang tersedia di sekitaran masjid.
6. Jalan-jalan di Sekitar Madinah
Aku masih ingat dengan Jabal Magnet yang kita datangi, juga melewati rumah Rasulullah SAW, berjalan mengitari daerah-daerah sekitar Madinah. Nggak banyak pemandangan selain gurun. Aku sempat berfoto di depan bukit yang terukir asma Allah. Nggak banyak kuingat soal jalan-jalan ini. Karena waktunya hanya sebentar (sampai Dhuhur) dan nggak banyak tempat yang seindah Indonesia (hehe). Tapi sepanjang perjalanan tour guide menceritakan kisah-kisah Muhammad yang dulu cuma bisa terbayang di angan sekarang jadi terlihat jelas di depan mata. Tentang nabi dan seluruh hidupnya yang dia berikan hanya pada Allah. Rasanya terharu sekali mengingat bisa berkunjung ke negeri Rasulullah ini.
7. Madinah yang Nyaman
Beberapa hari rasanya kurang jika diingat mengunjungi Kota Rasul ini. Rasanya belum ingin meninggalkan kota senyaman dan seramah ini. Sepanjang perjalanan menuju inti dari umroh, rasanya masih terbayang sejuk kota itu. Betapa dingin dan segarnya suasananya. Dan dalam bis yang memuat rombongan, kita perlahan meninggalkan Madinah dan menuju Mekkah. Dalam perjalanan selama 6 jam (mungkin lebih, nggak ingat tepatnya), kita memulai Niat Umroh. Labbaik Allahuma Labaik!
1 comments:
Grand Victoria Casino - MapyRO
Grand 수원 출장마사지 Victoria Casino offers all your gaming needs. 이천 출장안마 With more 경산 출장마사지 than 1,600 slots, 70 table games 영주 출장마사지 and 동두천 출장마사지 over 80,000 slot machines, there's something magical about this
Post a Comment