Sunday, July 23, 2017

Tips : Memilih Jurusan di Universitas (Mau ke mana ya setelah lulus?)

Memilih jurusan di universitas atau perguruan tinggi merupakan hal yang gampang-gampang susah. Karena di Indonesia sendiri ada ratusan PT (Perguruan Tinggi) yang notabene sudah memiliki cap akreditasi yang oke punya. Bahkan beberapa di antaranya sudah memiliki rangking yang memuaskan di tingkatan Internasional.

Buat aku pribadi, masa kelas 3 SMA (sekarang XII) merupakan masa di mana sebagai murid, seharusnya kita memperbanyak waktu untuk berkontemplasi (opo iki). Merenung, membayangkan, berfikir kritis, rasional dan membuka wawasan tentang yang terjadi di dunia luar. Karena sebagai orang yang nantinya masuk ke kehidupan masyarakat sebagai orang yang sebagian besar sudah dianggap dewasa, artinya pembawaan diri dan pikiran semakin menuju ke arah yang lebih baik, tentu saja, tanpa pernah melupakan kalo kita sejatinya masih merupakan anak-anak 😊.


Karena sudah lewat masa itu, disini aku mau berbagi buat adik-adik tercinta, terutama adikku yang mau menyongsong kehidupan mandiri dan penuh semangat ala ala mahasiswa. Hal-hal dibawah ini merupakan garis besarnya, untuk detail lebih jauhnya, tinggal kemana hatimu akan membawamu. Let it flow, but fight the dangerous current.

1. Matangkan pilihan dimana kamu mau kuliah.
Ini menurutku yang paling utama. Karena dunia perkuliahan ini akan kamu bawa bahkan setelah lulus nanti, kamu harus berfikir benar-benar kamu mau kuliah di mana. Let's say, kamu mau ke Jakarta, karena ingin merasakan kerasnya kehidupan Ibu Kota (?), atau sekedar ada sanak saudara yang bisa dimintai tolong kalo ada apa-apa. Kalau aku dulu fokus ingin jauh dari rumah. Entah karena apa, buatku merantau merupakan tantangan yang sangat wajib untuk dilalui. Karena kalau bukan sekarang? Kapan? Setelah kuliah selesai, kamu otomatis susah move on dari kota yang kamu tinggali selama berjuang sendirian bertahun-tahun. Itulah kenapa pemilihan lokasi sangat-sangat penting.

2. Cari Universitas dekat dengan lokasi yang kamu mau.
Jadi misal kamu pengen melanglangbuana ke Jakarta nih guys, coba kumpulin semua nama universitas yang ada di Jakarta. Jangan sampai cuman di situ, tapi list juga nama-nama kampus yang di sekitar Jakarta, misal jabodetabek. Sudah di list, jangan lupa cari tau informasi tiap-tiap kampus lewat web untuk mengetahui jadwal mereka pendaftaran maba (mahasiswa baru), sampai list jurusan yang mereka tawarkan.

3. Urutkan jurusan berdasarkan Passing Grade.
Sudah dapat listnya, sekarang tinggal mengurutkan semuanya (mulai dari Universitas - Lokasi - Jurusan) berdasarkan passing grade yang tertinggi. Gunanya untuk melihat dengan Jurusan yang sama, mana yang peluang kamu masuk ke situ lebih tinggi. Misal Univ A jurusan 1 PG (Passing Grade)nya 43% sedangkan dengan jurusan yang sama, Univ B memiliki PG 40% atau mungkin kurang, kamu bisa memilih Univ B yang mungkin peluang masuknya lebih besar.

4. Baca indeks Akreditasi Jurusan (bukan kampus).
Waktu melihat-lihat jurusan, ada baiknya kamu juga mencari informasi mengenai akreditasi di Ban-PT. Di sana mulai dari universitas negeri sampai swasta ada. Pastikan pilihan jurusan kamu memiliki akreditasi A di universitas yang kamu ingini. Karena nyari pekerjaan, (meski ada yang bilang ini nggak berpengaruh) tetap ada yang melihat akreditasi jurusannya. Di tes pegawai negeri sendiri akreditasi disyaratkan minimal B untuk pendaftaran.

5. Pilih Jurusan yang sedikit peminat dengan lapangan kerja yang luas.
Ini adalah hal yang paling sulit untuk dipikirkan anak SMA. Karena mereka maunya melakukan apa yang mereka sukai tanpa berfikir apa yang bisa mereka dapat di masa depan. Well, bekerja mengikuti passion itu sangat baik guys, apalagi passion itu yang kamu bisa menjamin nggak banyak dimiliki orang dan peluang bekerjanya masih begitu luas. Waktu itu jujur aku mengikuti passion. Dan aku sangat suka hal-hal yang berbau komputer. Kebayang kan, pertama kali lihat komputer dengan berbagai macam hal yang begitu amazing dari sebuah perangkat yang begitu doang? Karena penasaran dengan hal-hal yang berhubungan dengan itu, well, aku masuk ke jurusan Manajemen Informatika. Dan benar saja, tepat saat aku lulus, informatika jadi jurusan yang wajib ada di perusahaan manapun. Karena nggak ada perusahaan di dunia ini nggak butuh teknologi informasi. Well, dan ini begitu menguntungkan. Karena begitu dinyatakan lulus, belum wisuda aku udah diterima bekerjaaa... YEY!

6. Jangan pernah menyerah karena suatu alasan apapun.
Istilah salah jurusan, mandeg kuliah, wisuda nanti-nanti, itu sama sekali NGGAK KEREN, bro sis! Kalian sudah menghabiskan banyak waktu, tenaga, pikiran, juga uang untuk sekedar bisa menikmati bangku kuliah. Lha wong udah dijalani, mbok ya selesaikan. Kasian tuh orang-orang yang tergusur karena tempat yang seharusnya milik mereka kamu rebut, kemudian sia-siakan. Banyak lho ternyata, yang pengen kuliah, tapi nggak ada biaya. Yang udah niat kuliah, eh, nilainya kurang 1 poin terus akhirnya gagal di tengah jalan. Be wise guys, nggak semuanya bisa hidup seenak kamu. Bisa nyobain jurusan ini, terus nggak cocok pindah ke itu. Helloww?? Anak muda itu sudah sewajarnya menghantam ketakutan, menerjang badai, mengalahkan lelah. Jadi walau ada halangan, sebesar apapun, jangan menyerah untuk terus melangkah sampai tujuan : LULUS.

7. Perbanyak informasi mengenai jalur masuk mahasiswa baru.
Jaman sekarang semuanya sudah online ya, jadi ya nggak perlu takut apalagi minder soal informasi. Jaman dulu aku harus sering-sering datang ke ruangan BK untuk sekedar tahu informasi mengenai Universitas mana yang buka pendaftaran, jurusan apa yang tersedia, dll. Semuanya masih via POS! Dah gitu aja, kalo kamu udah hidup di jaman milenium kaya gini dan masih bingung apalagi sampai nangis soal nyari informasi masuk kuliah (yang tentunya buat diri sendiri) duh, mending ke laut aja! Kecuali, kalo di tempat kamu nggak ada sinyal masuk, harus jalan berhari-hari biar bisa menikmati listrik dan internet, baru boleh deh konsultasi langsung ke aku.

8. Pikirkan soal Jalur Undangan dulu, baru setelah itu Jalur Ujian Masuk (UM).
Jalur undangan dibuka lebih banyak dari pada jalur UM, dan biasanya lebih dulu dari pada UM, makanya kalian harus fokus terlebih dulu memilih jurusan yang bener-bener dari SNMPTN ini. Kerahkan semua informasi yang kalian punya dan gunakan informasi itu untuk menentukan masa depan yang kamu pilih. Jangan sampai berfikiran, ah nanti sajalah, toh masih ada UM. That's a big NO! Itu pemikiran yang salah. Karena siapa yang nggak mau, keterima masuk jalur undangan, tanpa repot harus belajar lagi untuk UM?

9. Yang ini khusus untuk yang bingung soal dana : perhitungkan biaya kuliahmu.
Kalau punya orang tua yang (maaf) berpenghasilan minim atau malah kurang, jangan menyerah. Mimpi itu masih bisa digapai untuk orang-orang yang mau berkorban untuk meraihnya. Istilahnya, kalau orang tua nggak bisa membiayai, kenapa aku nggak coba membiayai diri sendiri? Misal jualan, jadi EO, apapun asalkan nggak mengganggu aktivitas kuliah kamu, kamu pantas buat coba. Jangan lupa cari informasi sebanyak-banyaknya untuk beasiswa yang ada di kampus. Cari link beasiswa yang disediakan oleh pihak luar pun boleh, asal memenuhi peraturan yang berlaku. InsyaAllah selalu ada jalan untuk mereka yang berusaha. Allah tidak pernah tidur. Kalau dirasa masih berat, coba cari universitas yang menawarkan harga terjangkau dengan kualitas tak kalah bagus (nggak usah disebutkan, di daerah-daerah banyak). Intinya kalkulasi biaya itu penting, jadi jangan sampai terlewat.

10. Perbanyak berdoa, belajar, dan minta restu orangtua.
Yang terakhir itu pengaruh sekali bro sis, karena ketika kita memilih, tapi orang tua tidak mengijinkan, waktu pergipun rasanya akan berat, dan mungkin perjalanan kuliah kalian juga bisa jadi nggak semulus yang diinginkan. Ada saja halangan di depan mata kalo memang orang tua kita nggak ridho. Makanya, kalau kalian sudah ingin sekali, sebaiknya berdoa, semoga hati orang tua kalian diluluhkan dengan pilihan yang kalian buat. Jangan sampai kalian menyesal setelah bertarung mati-matian untuk lolos, eh ortu ngambek nggak mau ngasih biaya. Haha, itu sih, keliru cara pendekatannya ya. Belajar-belajar-belajar. Berdoa-berdoa-berdoa-berdoa-berdoa. Kalau belajarnya lebih giat 3 kali, berdoanya juga harus lebih giat 5 kali.

Itu aja yang bisa aku bagi, semoga tulisan ini mempercerah pikiran kalian mengenai apa dan bagaimana menentukan jurusan di Universitas. Sekali lagi, tulisan ini hanya digunakan untuk berbagi pengalaman, buat yang pengalamannya berbeda, tolong di share di kolom komentar. Good luck para pencari kampus! 💪

0 comments:

Post a Comment

 
;