Saturday, February 25, 2017

Vacation : Coming to Singapore

Yey! Akhirnya... setelah melewati proses panjang melelahkan membuat Paspor, setahun kemudian akhirnya Paspor tersebut bisa berguna juga. Hehe..



Di sini aku akan menuliskan pengalaman berkunjung ke negara Singa tersebut selama 3 hari 2 malam. Mungkin aku gak bisa menuliskan itinerary-nya karena semua include dalam pembiayaan dari tour. (Ceritanya ikutan tour karena takut ilang, dan sekalian karena pengalaman pertama)

Pertamanya buka webnya wisata tour ini karena mereka bisa menyediakan full fasilitas tanpa ada embel-embel biaya lain. dari akhir September 2016 aku daftar baru bener-bener bisa jalan bulan Februari karena ada kuliah dan stuff yang harus aku selesaikan sebelum jalan. Alhamdulillah, rencana kuliah sudah selesai di Januari dan aku bisa melancong dengan lega karena sudah dinyatakan LULUS.

Nah, pertama iseng daftar sendiri waktu cerita ke salah satu temen kantor yang doyan main juga (kalian tahulah siapa), dia juga tertarik sehingga akhirnya kita memutuskan buat pergi bareng. Di tour agency itu, ada 3 pilihan paket yang bisa dipilih : Backpack (tanpa makan dan transport), semi backpack (tanpa makan), dan All in. Karena kupikir nggak terlalu jauh juga bedanya, akhirnya aku memilih All-in. Di paket All-in mulai dari penginapan, pesawat PP, airport tax, transportasi, makan, semua sudah ditanggung. Satu-satunya yang masih menjadi beban cuma Guide tips yang itu bebas aja dibayar berapapun.

Setelah persiapan yang cukup panjang, termasuk tukar uang dari Rupiah (IDR) ke Dollar Singapur (SGD), kita akhirnya berangkat juga ke Negeri yang nggak lebih besar dari Jakartanya Indonesia ini.


1. Mulai dari persiapan barang bawaan
Semua harus mandiri karena akan sangat repot di negeri orang beli ini itu yang belum tentu cocok sama kita. Misalnya obat-obatan atau makanan kecil. Karena harga di sana juga pastinya lebih mahal, ada baiknya membawa sendiri dari rumah. Bawa botol minuman juga penting karena belum tentu di tempat wisatanya ada AQUA. Hehe. Btw, aku baru sekali juga ngerasain minum dari kran air. Ternyata air disana segar juga dan nggak jauh beda dari yang sehari-hari diminum. Walau it feels really awkward at first, but I did it anyway.

Trus barang yang harus dibawa lagi adalah colokan kaki tiga. (bukan minuman). Ini untuk nyolokin charger hape atau elektronik lain karena btw di sana pakai 3 kaki, nggak kaya di Indonesia 2 kaki. Dan jangan bawa botol atau air apapun yang lebih dari 110ml. Kayak sabun cair, sampo atau apapun yang bisa membahayakan penerbangan. Ini dicek banget lho bro sis, karena terbukti ada yang kena dan disuruh ngebuang pas pemeriksaan bagasi tahap 2 (mau masuk boarding gate). Jadi kalau mau bawa sabun dll-nya cari yang botolnya nggak sampe 110ml ya...

Barang penting lain macam tongsis, kacamata, kamera, semua sesuai kebutuhan bro sis aja lah ya. Yang paling inti cuma yang di atas aku mention.

2. Tukar menukar uang asing
Baru sekali ini aku beneran pergi ke money changer untuk menukar uang buat kepentingan pribadi. Biasanya sih ke sana cuman buat nemenin Bu Sespri nuker uang bapaknya yang mau melancong ke negeri orang. Yang pertama aku datangi itu VIP. Yah, bisa dibilang mc(money changer) tsb sudah terkenal dan direkomendasikan banyak orang. Untung pas ke sana masih keburu belum tutup. Karena kalo udah tutup percuma dong kita sampe sana jauh-jauh... Fiuuh...

Menukar uang Indonesia ke mata uang lain ini bikin tiris juga ternyata. Dari kantor kita siapin berlembar-lembar uang merah berdiri tegak gagah, pas udah ditukar kita cuman dapat kembali sebanyak 3 lembar. Yah, memang nasib keuangan kita yang nggak terlalu baik. Makanya, rasanya ada kesan nyesek walau duit tebel yang tadi itu nilainya sama aja dengan yang 3 lembar di tangan. Haha.



Dan mohon diingat ya bro sis, buat menukarkan uangnya di tempat yang benar-benar sudah ter-verifikasi/autorisasi. Jangan ke mc abal-abal.

3. Check in dan tambah bagasi
Karena kebetulan aku dan teman daftarnya gak barengan, pesawat yang kami tumpangipun beda. Aku dapat pesawat Tiger Air dan temen dapat Air Asia. Tips untuk yang terbang dengan Air Asia, silahkan nambah bagasi untuk pulang saat check in keberangkatan. Karena harganya akan jauh lebih murah dibanding check in waktu di Singapur nanti. Dan karena itu juga aku tertolong, 1 bagasi itu nantinya bisa buat barengan waktu bawa oleh-oleh pulang. Untuk bagasi Tiger Air kemungkinan lebih mahal ya, nggak tau juga karena nggak tanya-tanya hehe. Air Asia bisa check in online, sedangkan Tiger enggak. Makanya kita harus berangkat bener-bener awal supaya bisa lebih nyaman.

Dan yep! dalam kurang dari 1 jam aku sampai di Singapur dengan selamat.



Bandara di Singapur yang katanya wow itu (mohon maaf) aku nggak sempet muter-muter lihat sana-sini dulu. Kita janjian di depan cafe untuk menunggu tour guide kami yang masih menjemput teman-teman yang naik Air Asia.

4. Menikmati kamar tipe Dorm dengan bunk bed yang super berisik
Ini sih menurutku kurang oke ya, tapi rata-rata bunk bed dihargai 400 sampai 500 rb rupiah sekali inap. Mungkin karena ta (tour agency)nya udah langganan, kemungkinan kami dikasih lebih murah. Bunk bed ini benar-benar nggak nyaman karena kurang bersih, dan waktu dibuat tidur suaranya berdecit-decit. Tapi dari segi fasilitas dan lokasi, penginapan kami masih bisa dibilang lumayan. Dekat dengan Masjid Sultan yang ciamik. Tinggal jalan kaki ke Bugis Market.







Demi privacy, aku nggak share nama atau lokasi penginapannya ya, yang udah tau sebaiknya diam tanpa kata. Hehehe...

Penginapan juga dekat dengan resto (yang sekali makan bisa $3-$7), dekat dengan minimart, dan yang paling favorit adalah dekat dengan Halte maupun stasiun.

Kesan pertama sampai di Singapur, tempatnya bersih, nyaman, minim polusi, segalanya tertata dengan rapi, dan yang paling menyenangkan adalah kemana-mana serasa dekat karena negaranya mungil. 😃

5. Menjadi Pelancong 2 hari
Selain menyuguhkan kerapihannya, wisata di Singapur juga menawarkan berbagai pesonanya yang menarik. Mulai dari Marina, Garden by The Bay, Merlion Park, sampai kawasan China Town dan Sentosa Island. Di negara nan mungil ini ternyata semuanya sudah lengkap tanpa takut kurang ini atau itu. Walau anehnya negara ini tergolong sepi (nggak banyak orang wira wiri naik mobil pribadi apalagi motor) tapi entah kenapa perekonomiannya begitu pesat. Mungkin karena itulah saran bagi para traveller kalau mau ke luar negeri harap mencoba negara terdekat seperti Singapur dan Malaysia dulu. (entah apa hubungannya dengan ekonomi)

Sekali lagi, karena ini trip semua dari TA, aku nggak tahu persis mana atau mananya yang bayar masuk karena sudah include semua. Jadi yang bisa di share hanya foto-foto 😊















Banyak hal yang mungkin kelupaan dan belum ketulis di sini, buat yang mau tanya-tanya seputar MC, TA atau hal-hal lain, silahkan email ya ke loephytta@gmail.com atau lupita.laksmi@gmail.com

Pengalaman pertama jalan-jalan ke luar negeri memang selalu menyenangkan hati. Dan pengalaman tersebut akan jadi kenangan yang indah jika suatu saat dikenang. Well, I hope this is not my first and last time going to Singapore. I really hope someday I'd be back here again with someone precious to me. Till then, see you... 🌼

0 comments:

Post a Comment

 
;